(Menggugat Kepatutan Remaja Menonton Film Korea Di Televisi Dengan Terpaan Nilai Hidup Bersama Sebelum Menikah)
Oleh Monika Wutun
selengkapnya dapat dibaca pada JURNAL
COMMUNIO, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume
4, Nomor 2, Juli 2015, hlm.684-693, No. ISSN: 2252-4592Diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi,
FISIP Undana.
Oleh Monika Wutun
ABSTRAK
Budaya Korea Dalam Produk Media
Indonesia (Menggugat Kepatutan Remaja Menonton Film Korea Di Televisi Dengan Terpaan Nilai Hidup Bersama Sebelum Menikah)
merupakan tulisan dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif berusaha
menggugah kesadaran para pemilik media di Indonesia untuk menyadari pentingnya
menampilkan produk media yang berkualitas khusus media Televisi. Televisi
swasta nasional (Sistem Siaran Jaringan) diharapkan tidak
hanya mengedepankan prinsip ekonomi politik media dengan orientasi keuntungan
semata, tetapi tetap memperhatikan tanggung jawab Televisi untuk
menampilkan program yang dapat memenuhi fungsi media yakni untuk
menginformasikan, mendidik dan menghibur.
Film Korea dalam bentuk serial sering
ditampilkan di Televisi swasta nasional dan dengan target pasarnya adalah
para remaja. Industri media di Korea dan Indonesia menyadari remaja adalah
kelompok yang paling mudah dipengaruhi jika dikaitkan dengan lifestyle sebagai
pernyataan eksistensi remaja di tengah pergaulannya. Namun tanpa disadari ada
nilai-nilai termuat di dalam serial film korea yang bertentangan dengan budaya
Indonesia, yang menjadi fokus tulisan ini yakni kandungan nilai hidup bersama
sebelum menikah pada hampir sebagian besar serial yang ditampilkan di Televisi.
Penyusupan demoralisasi berupa
menghalalkan hidup bersama sebelum menikah adalah masalah bangsa yang perlu
diatasi sejak dini. Karena target dari film korea adalah remaja, maka sudah
menjadi tanggung jawab orang tua, lembaga pendidikan (guru), lembaga
kemasyarakatan, negara dan lembaga independen yang memiliki wewenang untuk
menyaring, menyortir isi media sebelum dinikmati para remaja Indonesia. Kalau
masing-masing pihak tersebut melaksanakan dengan tanggung jawab maka dampak
negatif dari demoralisasi remaja ini akan dapat teratasi.
Kata
Kunci: kualitas isi media, film korea, Televisi Indonesia,
penonton remaja
Komentar
Posting Komentar