Langsung ke konten utama

Budaya Korea Dalam Produk Media Indonesia

(Menggugat Kepatutan Remaja Menonton Film Korea Di Televisi Dengan Terpaan Nilai Hidup Bersama Sebelum Menikah)

Oleh Monika Wutun


ABSTRAK
Budaya Korea Dalam Produk Media Indonesia (Menggugat Kepatutan Remaja Menonton Film Korea Di Televisi Dengan Terpaan Nilai Hidup Bersama Sebelum Menikah) merupakan tulisan dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif berusaha menggugah kesadaran para pemilik media di Indonesia untuk menyadari pentingnya menampilkan produk media yang berkualitas khusus media Televisi. Televisi swasta nasional (Sistem Siaran Jaringan) diharapkan tidak hanya mengedepankan prinsip ekonomi politik media dengan orientasi keuntungan semata, tetapi tetap memperhatikan tanggung jawab Televisi untuk menampilkan program yang dapat memenuhi fungsi media yakni untuk menginformasikan, mendidik dan menghibur.
Film Korea dalam bentuk serial sering ditampilkan di Televisi swasta nasional dan dengan target pasarnya adalah para remaja. Industri media di Korea dan Indonesia menyadari remaja adalah kelompok yang paling mudah dipengaruhi jika dikaitkan dengan lifestyle sebagai pernyataan eksistensi remaja di tengah pergaulannya. Namun tanpa disadari ada nilai-nilai termuat di dalam serial film korea yang bertentangan dengan budaya Indonesia, yang menjadi fokus tulisan ini yakni kandungan nilai hidup bersama sebelum menikah pada hampir sebagian besar serial yang ditampilkan di Televisi.
Penyusupan demoralisasi berupa menghalalkan hidup bersama sebelum menikah adalah masalah bangsa yang perlu diatasi sejak dini. Karena target dari film korea adalah remaja, maka sudah menjadi tanggung jawab orang tua, lembaga pendidikan (guru), lembaga kemasyarakatan, negara dan lembaga independen yang memiliki wewenang untuk menyaring, menyortir isi media sebelum dinikmati para remaja Indonesia. Kalau masing-masing pihak tersebut melaksanakan dengan tanggung jawab maka dampak negatif dari demoralisasi remaja ini akan dapat teratasi.


Kata Kunci: kualitas isi media, film korea,  Televisi Indonesia, penonton remaja

selengkapnya dapat dibaca pada JURNAL COMMUNIO, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 4, Nomor 2, Juli 2015, hlm.684-693, No. ISSN: 2252-4592Diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Objektif dan Perspektif Subjektif (Kajian Struktur Birokrasi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II) Oleh : Monika Wutun PENDAHULUAN Ketika mendengar kata “Organisasi” apa yang anda pikirkan? Dan jika kata organisasi dilekatkan dengan  komunikasi, apa yang terlintas di pikiran anda? Apakah anda berpikir tentang sekretariat (kantor), manusia yang menjadi anggota ataukah yang berada pada tataran konseptual yakni seperangkat aturan yang mengikat para anggota pada satu tujuan bersama.    Ada begitu banyak dimensi yang dapat menjelaskan tentang organisasi dalam perspektif komunikasi. Organisasi dapat dipandang secara tradisional/klasik/mekanistis (organisasi dianggap seperti mesin). Bisa juga dengan pendekatan human relations , human resources¸ sistem, ataukah budaya yang dilembagakan. Berbagai perspektif coba dikembangkan oleh ahli komunikasi organisasi untuk menemukan pemahaman yang tepat mengenai organisasi itu. Secara umum or...

Tugas Artikel 1.500 Kata

selamat pagi mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana, berikut ibu kirimkan tugas yang dikumpulkan paling lama hari ini jam 23.59 WITA berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat pada Rabu, 06 Maret 2019. Terima Kasih Soal: Cari dan pelajari dengan saksama 1 jurnal sesuai dengan paradigma penelitian komunikasi (Objetivistik, Subjektivistik dan Kritis) yang sudah anda pelajari dan pilih di kelas, kemudian uraikan analisis anda terkait jurnal tersebut berdasarkan materi yang telah dijelaskan oleh masing-masing kelompok dan pengayaan dari Dosen. (catatan: tugas diketik dengan maksimal 1.500 kata dan dikirimkan ke email monikawutun@gmail.com  diunggah bersama file jurnal yang dipelajari paling lama senin, 11 Maret 2019 jam 23.59 WITA).  
DIMENSI VERBAL DAN NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI Oleh : Monika Wutun Dimensi komunikasi verbal dan nonverbal pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dan sering berlangsung secara bersamaan. Bahkan kita tidak dapat memilah kapan seseorang melakukan komunikasi verbal secara mandiri tanpa disertai dengan komunikasi nonverbal. Pemahaman tentang komunikasi vebal dan nonverbal akan dibahas pada tulisan ini dengan tujuan untuk memberikan pengertian yang tepat tentang bagaimana simbol verbal dan nonverbal dimaknai ketika kita terlibat dalam komunikasi antarpribadi. Tulisan ini diharapkan bisa memberikan gambaran tentang definisi komunikasi verbal dan nonverbal, fungsi-fungsinya, dimensi-dimensinya, hambatannya serta perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal. Perbedaan disini tidak dimaksudkan seperti dikotomi antara positif dan negatif atau benar dan salah tetapi lebih pada pengertian bagaimana kedua simbol verbal dan nonverbal digunakan dan dipahami maknanya. KOMUNIKASI VE...